Sifat Sifat Gereja
Dalam doa syahadat/credo/aku percaya, kita mengakui 4 sifat gereja yaitu:
gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Penjelasan dari masing-masing
sifat gereja sebagai berikut:
1.
Sifat gereja yang Satu
Sifat gereja katolik yang pertama adalah satu. Satu
disini berarti bahwa gereja katolik berada pada satu naungan kepemimpinan
gereja atau yang biasa juga disebut sebagai kepala gereja yang dipimpin oleh paus.
Paus mewakili keberadaan Gereja yang tidak kelihatan atau dengan kata lain Tuhan Yesus sendiri. Dibawah jabatan paus
akan ada jabatan uskup yang memegang kesatuan gereja katolik pada suatu wilayah
tertentu. Dan uskup juga akan memiliki bawahan lagi yang memegang wilayah yang
memiliki cakupan yang lebih kecil dan begitu seterusnya. Semua sistem
kepemimpinan akan terpusat.
Karena adanya sistem yang
terpusat inilah, maka gereja katolik diseluruh dunia akan memiliki pedoman yang
sama seperti kalender liturgi misalnya, atau bacaan – bacaan Injil yang akan
menjadi bahan khotbah yang akan disampaikan oleh para iman maupun uskup. Dan
dengan adanya tri tugas Gereja maka setiap orang akan
ikut terlibat dalam kegiatan pelayanan gerejawi untuk saling bersama – sama
membantu menumbuhkan iman dalam Kristus. Gereja katolik juga mengimani satu
Tuhan, dan satu iman, dalam satu komuni suci.
Satu disini juga berarti kesatuan
iman yang dimiliki oleh umat kepada Bapa. Ada banyak hal yang dilakukan untuk
menjaga keutuhan dan kesatuan Gereja. Beberapa hal ini diantara lain adalah
adanya banyak peran Gereja dalam masyarakat beragama
kristiani seperti mengadakan dan melakukan banyak kegiatan yang melibatkan
peranan umat seperti doa bersama, kebaktian, retret, seminar, dan lain
sebagainya. Karena umat gereja katolik adalah satu dalam Kristus, maka semua
kegiatan dan acara yang dilakukan oleh Gereja akan membantu umat untuk
bertumbuh dan berkembang iman dan kepercayaannya dalam Kristus.
a) Pengertian
Kesatuan itu nampak jelas dalam:
·
Kesatuan iman para anggotanya
Kesatuan iman ini
bukan kesatuan statis tetapi kesatuan yang dinamis, artinya iman yang sama
namun diungkapkan dan dirumuskan secara berbeda-beda. Kesatuan di sini bukanlah
keseragaman tetapi bisa dipahami seperti Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda
tetapi tetap satu.
·
Kesatuan dalam pimpinan yaitu hierarki.
Yesus memilih 12 rasul namun Ia juga memilih Petrus sebagai ketua para rasul.
Dalam diri Petrus, Kristus menetapkan asas dan dasar kesatuan iman yang
kemudian diteruskan dalam diri Paus juga masing-masing uskup sebagai pemimpin
Gereja di sebuah wilayah.
·
Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan
sacramental. Kebaktian dan sakramen-sakramen merupakan ekspresi simbolis dari
kesatuan gereja artinya lewat kesatuan kebaktian, sakramen-sakramen yang
diterima Nampak jelas kesatuan gereja itu sendiri.
b) Upaya memperjuangkan kesatuan Gereja
Kita sudah mendengar tentang fakta perpecahan gereja. Hal ini terjadi
karena perbuatan manusia. Untuk itu semangat persatuan harus dipupuk dan
diperjuangkan melalui berbagai cara seperti:
Usaha untuk menguatkan persatuan kita
dalam gereja:
·
Aktif berpartisipasi dalam kehidupan
bergereja
·
Setia dan taat kepada persekutuan umat
dan hirarki
Usaha untuk menguatkan persatuan
antar-Gereja:
·
Jujur dan terbuka antar satu dengan yang
lain
·
Lebih melihat persamaan daripada
mempersoalkan perbedaan
·
Mengadakan kegiatan bersama seperti doa
bersama
2.
Gereja yang Kudus
Sifat gereja katolik yang kedua adalah kudus. Kudus
disini berarti bahwa kita sebagai seorang katolik mempercayai dengan sungguh
bahwa Gereja tidak dapat kehilangan kekudusannya. Kekudusan dari Gereja sendiri
didapatkan dari Tuhan Yesus Kristus sendiri yang rela
untuk datang ke dunia dan menyerahkan diriNya untuk menjembatani hubungan Allah
dan manusia yang pernah dihancurkan oleh adanya dosa asal. Dan kehancuran
hubungan ini adalah akibat dosa menurut Alkitab yang berusaha
diperbaiki oleh Yesus sendiri. Dan kita tentu mengetahui bahwa Yesus tidak
mempunyai noda dan cela, dan bahkan Ia juga dikandung dengan tanpa adanya dosa.
Dan lagi, seperti yang telah kita
ketahui, Yesus Kristus adalah 100% Allah dan 100% manusia dimana Ia memiliki 12
orang murid atau yang sekarang kita kenal sebagai Para Rasul untuk melanjutkan
karya keselamatan yang telah dirintis oleh Yesus sendiri. Setelah Yesus bangkit
dan kembali ke surga, Ia menunjuk Petrus, salah seorang dari Rasul – RasulNya
untuk mendirikan Gereja dan hal inilah yang menjadi cikal bakal adanya
keberadaaan gereja katolik. Hingga saat ini, ajaran Yesus untuk memiliki satu
pemimpin Gereja katolik masih tetap dilaksanakan dengan adanya keberadaan paus
dari masa kemasa yang juga masih bertugas untuk melanjutkan karya keselamatan
yang telah dirintis oleh Yesus dan Para Rasul pendahulu.
Dan karena Yesus sendiri yang
meminta Petrus untuk mendirikan Gereja, maka kekudusan Gereja pun berasal dari
Kristus itu sendiri dimana kekudusan ini tentunya tidak dapat diambil oleh
apapun dan siapapun. Dan Allah Bapa sendiri juga menghendaki kita sebagai
hambaNya untuk kudus sebagaimana Kristus sendiri adalah kudus. Karena itu Allah
Bapa memberikan sarana keselamatan untuk manusia berupa adanya sakramen. Dan
apabila kita memaknai makna sakramen ekaristi ataupun simbol sakramen baptis atau juga sakramen
lainnya, tentu kita akan menyadari bahwa sakramen adalah sarana keselamatan
yang diberikan oleh Allah kepada kita. Meski memang ada perbedaan sakramen katolik dan protestan,
tetapi hal ini tidak membuat sakramen menjadi memiliki fungsi yang berbeda.
Fungsinya tetap sama, yaitu untuk menyelamatkan manusia dan kembali kepada
Allah Bapa di surga.
a) Pengertian
Kekudusan gereja nampak dalam beberapa
hal antara lain:
Sumber gereja berasal adalah kudus. Gereja didirikan oleh Kristus . gereja
menerima kekudusan dari Kristus sendiri (Yoh 17: 11)
Tujuan dan arah gereja adalah kudus. Gereja bertujuan untuk kemuliaan Allah
dan penyelamatan manusia.
Jiwa Gereja adalah kudus sebab jiwa gereja adalah Roh Kudus sendiri
Unsur-unsur Ilahi yang otentik/asli yang berada dalam gereja adalah kudus
misalnya ajaran-ajaran atau sakramen-sakramen.
Anggotanya adalah kudus karena ditandai oleh Kristus melalui pembaptisan
dan dipersatukan melalui iman, harapan dan cinta yang kudus. Artinya, kita
semua dipanggil menjuju kekudusan.
b) Upaya mewujudkan kekudusan Gereja:
·
Saling memberi kesaksian untuk hidup
sebagai anak-anak Allah
·
Merenungkan dan mendalami Kitab Suci
khususnya ajaran dan hidup Yesus yang merupakan arah dan pedoman hidup kita.
3.
Sifat Gereja Yang Katolik
Yang tidak kalah penting dalam sifat gereja katolik
adalah sifatnya yang bersifat katolik atau umum. Ya, benar sekali, katolik
sendiri adalah bahasa Yunani yang berarti umum. Pada dasarnya gereja katolik
disebut – sebut atau memiliki arti sebagai umum itu didasarkan oleh 3 hal
yaitu, keterbukaan, waktu, dan tempat. Berdasarkan sifat umum keterbukaannya,
gereja katolik adalah umum atau terbuka untuk semua orang dari berbagai
kalangan, bisa juga kita sebut sebagai sifat universal.
Meski memang kita sendiri umat kristiani mengetahui bahwa bangsa Israel adalah
bangsa yang terpilih dan dipilih oleh Allah, tetapi karya keselamatan yang
ingin Allah Bapa berikan tidak hanya terbatas pada bangsa Israel melainkan
untuk semua umat manusia. Jadi pandangan bahwa hanya umat Israel saja yang bisa
beragama katolik ataupun kristen tidak benar adanya. Gereja katolik juga tidak
memandang latar belakang seseorang yang ingin mempelajari ajaran agama katolik.
Yang kedua, berkenaan dengan waktu, ajaran gereja katolik yang berasal dari
ajaran yang disampaikan oleh Yesus Kristus sendiri akan tetap terus diajarkan
dari waktu ke waktu tanpa berkesudahan.
Ajaran ini berupa banyak hal
mulai dari ajaran cara beribadah agama katolik sampai
berbagai bentuk hari raya dan doa. Setelah Yesus bangkit dan kembali ke surga,
ajaran – ajaranNya dilanjutkan oleh para Rasul dan tetap berlanjut sampai saat
ini oleh para pengganti – pengganti mereka yang baru. Dan yang ketiga mengenai
tempat, gereja katolik tidak memilih satu wilayah tertentu sebagai tempat
pewartaan kabar gembira yang telah dibawa oleh Yesus. Gereja katolik juga bisa
ditemui dibanyak tempat di berbagai belahan bumi meski memang pusatnya berada
di Vatikan, dan disinilah paus bertempat tinggal.
Arti Katolik:
·
Hidup di tengah segala bangsa
·
Ajaran gereja dapat diwartakan untuk
segala bangsa dengan keanekaragamannya
·
Gereja terbuka terhadap semua bangsa
dari berbagai daerah, agama, suku dan budaya
·
Iman dan ajaran gereja bersifat umum
artinya dapat diterima dan dihayati oleh siapa saja
Upaya mewujudkan kekatolikan gereja
- Sikap terbuka dan menghormati kebudayaan, suku, agama manapun
- Bekerja sama dengan siapapun demi kebaikan bersama
- Memprakarsai upaya memperjuangkan dunia yang lebih baik
- Jiwa besar dan terlibat aktif untuk memberi kesaksian bahwa katolik artinya terbuka terhadap siapapun
- Katolik juga tidak sekedar melebur diri dalam dunia dengan segala fenomenanya
- Namun, gereja tetap mempertahankan identitasnya
Sumber/dasarnya: Luk 10: 16
- Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku, dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku
4.
Sifat Gereja Yang Apostolik
Sifat gereja katolik yang keempat dan yang terakhir
adalah apostolik. Maksud dari apostolik sendiri adalah bahwa gereja katolik
berpegang teguh pada ajaran Kristus dan ajaran Para Rasul. Gereja katolik dalam
perkembangannya dibantu dan digerakkan oleh Roh Kudus. Setelah Yesus bangkit dan kembali
ke surga, Ia menyuruh Petrus untuk melanjutkan tugas perutusan dan pewartaan
kabar gembira. Petrus mendirikan Gereja dan membentuk susunan kepengurusan
gereja yang dipegang oleh Rasul – Rasul lainnya. Karena gereja katolik bersifat
apostolik, maka gereja setelah sepeninggalan Petrus dan Rasul – Rasul yang
lain, segera mencari pengganti mereka.
Para pengganti ini akan bertugas
untuk meneruskan tugas perutusan seperti yang telah dilakukan oleh Petrus dan
Rasul – Rasul yang lain. Ajaran yang diajarkan juga secara turun temurun tetap
berusaha untuk dijaga, dimana para penerus Kristus ini akan melanjutkan ajaran
Kristus dan menyampaikannya kepada umat. Paus, uskup, imam, diakon, dan
biawaran biarawati lainnya juga bisa membantu meneruskan ajaran yang telah
direncanakan atau diprogramkan oleh para hirarkis sebelumnya.
Mereka juga memiliki hak untuk
membuat atau mengadakan suatu program demi membantu pertumbuhan iman umat dalam
misi pewartaan kabar keselamatan ini dan apabila mereka tidak memiliki waktu
yang cukup untuk menyelesaikan program mereka, maka penerus selanjutnyalah yang
akan meneruskan program yang telah dibuat oleh pendahulunya. Karena itu, kita
mengenal doa syahadat yang merupakan tradisi jemaat perdana untuk berdoa dan
menyembah Tuhan. Mungkin untuk membantu Anda mengetahui lebih dalam mengenai
sifat apostolik gereja katolik maka pertama – tama Anda sebaiknya membaca dan
memahani beberapa hal penting dalam hirarki gereja katolik seperti struktur
dan tugas yang dilaksanakan oleh masing – masing anggota hirarki.
Arti Apostolik
·
Berasal dari para rasul dan tetap berpegang
teguh pada kesaksian iman mereka yang hidup bersama YESUS
·
Tidak terpaku pada gereja perdana namun
tetap berkembang dibawah bimbingan Roh Kudus
·
Gereja berhubungan dengan para rasl yang
diutus oleh Kristus sendiri
·
Hubungan itu tampak dalam beberapa hal
berikut
·
Fungsi dan kuasa hierarki diwariskan
dari para rasul
·
Ajaran-ajaran gereja diturunkan dan
berasal dari kesaksian para rasul
·
Ibadat dan struktur gereja pada dasarnya
berasal dari para rasul
Usaha mewujudkan Keapostolikan Gereja?
·
Setia mempelajari injil sebagai iman
gereja para rasul
·
Menafsirkan dan mengevaluasi situasi
konkret kita dengan iman Gereja para rasul
·
Setia dan loyal kepada hierarki sebagai
pengganti para rasul
Sifat-Sifat/Ciri Gereja Zaman Ini?
·
Option for the poor atau keberpihakan
pada orang-orang yang miskin. Gereja senantiasa membantu dan memihak mereka
yang miskin sekaligus mereka yang tertindas. Dalam hal ini gereja berupaya
menjadi suara bagi mereka (the voice of the voiceless)
·
Kenabian: dalam konteks ini, gereja
mengambil peran sebagai seorang nabi yang mengkritisi ketidakadilan yang ada.
gereja juga menjadi saksi akan Kristus yang mengasihi. Disinilah nampak sikap
gereja yang profetis (kenabian)
·
Membebaskan: gereja menjadi pembebas
bagi masyarakat yang berada dalam kungkungan atau belenggu ketidakadilan atau
ketidakadilan.
·
Ragi. Seperti ragi yang membuat sebuah
adonan terus berkembang maka gereja pun mengambil peran dan tugas yang sama
·
Dinamis/aggiornamento: gereja terus
berkembang mengikuti perkembangan zaman dan terus berubah namun tetap
mempertahankan identitasnya.
·
Kharismatis: gereja terus berusaha dan
mengakomodir setiap potensi yang ada yang dimiliki oleh umatnya sebagai
anugerah Allah
UwU
ReplyDeleteJM Gaming, Limited | JM Hub
ReplyDeleteJM Gaming. 아산 출장마사지 Limited, Limited is a fully integrated content provider with 경기도 출장마사지 two 진주 출장안마 core 광명 출장마사지 segments 양주 출장샵 of online gaming platform. JM Gaming. Limited